Tugas 7 (Translate 2 artikel tentang Teknik Informatika)
MANAGEMENT SCHOOL EDUCATION
To use information technology to improve learning processes, the
pedagogical assumptions underlying the design of information technology for
educational purposes must be understood. This paper reviews different models of
learning, surfaces assumptions of electronic teaching technology, and relates
those assumptions to the differing models of learning. Our analysis suggests
that initial attempts to bring information technology to management education
follow a classic story of automating rather than transforming. IT is primarily
used to automate the information delivery function in classrooms. In the
absence of fundamental changes to the teaching and learning process, such
classrooms may do little but speed up ineffective processes and methods of
teaching. Our mapping of technologies to learning models identifies sets of
technologies in which management schools should invest in order to informate up
and down and ultimately transform the educational environment and processes.
For researchers interested in the use of information technology to improve
learning processes, the paper provides a theoretical foundation for future
work.
Translate :
Untuk menggunakan teknologi informasi untuk meningkatkan proses
pembelajaran, asumsi pedagogis yang mendasari desain teknologi informasi untuk
tujuan pendidikan harus dipahami. Makalah ini mengulas berbagai model
pembelajaran, mengemukakan asumsi teknologi pengajaran elektronik, dan
menghubungkan asumsi-asumsi itu dengan model pembelajaran yang berbeda.
Analisis kami menunjukkan bahwa upaya awal untuk membawa teknologi informasi ke
manajemen pendidikan mengikuti kisah klasik otomatisasi daripada transformasi.
TI terutama digunakan untuk mengotomatiskan fungsi pengiriman informasi di
ruang kelas. Dengan tidak adanya perubahan mendasar pada proses
belajar-mengajar, ruang kelas semacam itu bisa melakukan sedikit tetapi
mempercepat proses dan metode pengajaran yang tidak efektif. Pemetaan teknologi
kami ke model pembelajaran mengidentifikasi serangkaian teknologi di mana
sekolah manajemen harus berinvestasi untuk memberi informasi naik dan turun dan
pada akhirnya mengubah lingkungan dan proses pendidikan. Bagi para peneliti
yang tertarik pada penggunaan teknologi informasi untuk meningkatkan proses
pembelajaran, makalah ini memberikan landasan teoretis untuk pekerjaan di masa
depan.
HEALTH CARE
Medical
error reduction is an international issue, as is the implementation of patient
care information systems (PCISs) as a potential means to achieving it. As
researchers conducting separate studies in the United States, The Netherlands,
and Australia, using similar qualitative methods to investigate implementing
PCISs, the authors have encountered many instances in which PCIS applications
seem to foster errors rather than reduce their likelihood. The authors describe
the kinds of silent errors they have witnessed and, from their different social
science perspectives (information science, sociology, and cognitive science),
they interpret the nature of these errors. The errors fall into two main
categories: those in the process of entering and retrieving information, and
those in the communication and coordination process that the PCIS is supposed
to support. The authors believe that with a heightened awareness of these
issues, informaticians can educate, design systems, implement, and conduct
research in such a way that they might be able to avoid the unintended
consequences of these subtle silent errors.
Translate :
Pengurangan kesalahan medis adalah masalah
internasional, seperti penerapan sistem informasi perawatan pasien (PCIS)
sebagai sarana potensial untuk mencapainya. Sebagai peneliti yang melakukan
studi terpisah di Amerika Serikat, Belanda, dan Australia, menggunakan metode
kualitatif serupa untuk menyelidiki penerapan PCIS, penulis telah menemukan
banyak contoh di mana aplikasi PCIS tampaknya mendorong kesalahan daripada
mengurangi kemungkinannya. Para penulis menggambarkan jenis kesalahan diam yang
telah mereka saksikan dan, dari perspektif ilmu sosial yang berbeda (ilmu
informasi, sosiologi, dan ilmu kognitif), mereka menafsirkan sifat kesalahan
ini. Kesalahan tersebut terbagi dalam dua kategori utama: mereka yang dalam
proses memasukkan dan mengambil informasi, dan mereka yang berada dalam proses
komunikasi dan koordinasi yang seharusnya didukung oleh PCIS. Para penulis
percaya bahwa dengan kesadaran yang meningkat akan masalah-masalah ini, para
informatika dapat mendidik, merancang sistem, mengimplementasikan, dan
melakukan penelitian sedemikian rupa sehingga mereka mungkin dapat menghindari
konsekuensi yang tidak diinginkan dari kesalahan diam yang halus ini.
0 komentar :
Posting Komentar